Anak Harimau yang nakal
- Cerita dan Dongeng
- Dec 3, 2018
- 2 min read
Di hutan rimba yang lebat, terdapat seekor anak harimau yang nakal bernama Belang. Si Belang tumbuh menjadi harimau nakal karena dia merasa sebagai binatang yang kuat dan ditakuti seluruh binatang di huran belantara tanpa terkecuali. Yah, begitu lah keadaannya. Harimau kecil ini merasa dia adalah anak seekor raja rimba yang ditakuti oleh seluruh binatang di dalam hutan. Dengan membawa nama besar orang tuanya, maka berjalanlah si Belang, si anak harimau yang nakal dan juga sombong tersebut dengan angkuh.

Tidak hanya berjalan dengan sombong, si Belang juga sering mengganggu binatang-binatang lain sehingga banyak binatang yang merasa terganggu dengan keberadaan si anak harimau yang nakal ini.
Sebenarnya si Belang bukannya nakal, tetapi dia lebih cenderung kepada usil tetapi sangat keterlaluan. Suatu hari, si Belang bermain ke dalam hutan dan mengganggu sarang semut dengan membuat saluran dari sungai langsung menuju ke dalam sarang semut. Datangnya air sungai layaknya air bah, berhamburan lah semua semut keluar dari sarangnya. Melihat makhluk-makhluk kecil itu kesusahan, si Belang hanya tertawa sambil terguling-guling di atas tanah. Ratu semut menegurnya, "Hey Belang, semua ini ulah mu..? Sungguh anak yang tidak tahu sopan santun, di dalam sarang kami terdapat anak-anak, semut-semut tua, bahan makanan kami, dan karena ulahmu, kami semua akan kesusahan untuk waktu yang cukup lama". Sembari tertawa terkekeh, si Belang pun menjawab gertak Ratu semut, "hey nenek tua, kenapa..? Rumahmu basah semua..? Tidak perlu marah seperti itu, aku hanya bermain-main dan bersenang-senang saja.. em, tapi karena kamu marah sekali, aku minta maaf deh, lain kali tidak akan aku ulangi lagi.. aku pergi dulu ibu Ratu". Dengan senyum lebar di wajahnya, si Belang berlari-lari kecil meninggalkan Ratu Semut dan seluruh rakyatnya yang masih kebingungan karena ulah si Belang.
Itu belum seberapa, pada hari yang berbeda si Belang menyembunyikan telur-telur burung elang. Induk elang pusing tujuh keliling mencari telurnya yang hilang. Terbang lah si induk Elang, dari timur ke barat, dari selatan sampai ke utara, masih juga belum menemukan telur-telurnya. Kemudian datang lah si Belang dengan wajah tanpa dosa dia menyapa si induk elang, "sibuk sekali, bunda elang lagi cari apa..?". Disapa oleh si Belang, seketika itu juga si induk elang menuduh si Belang yang nakalnya sudah terkenal di penjuru hutan belantara. Induk elang pun berteriak, "Belaaaang, ini pasti ulahmu.. ayo, kembalikan telur-telurku, dasar anak nakal".. sambil terkekeh, si Belang pun berkata, "jangan sewot begitu bunda, aku hanya mengajak mereka bermain, tidak jauh dari sarangmu".. Si Induk elang pun lemas mendengarkan penjelasan si Belang, dan beberapa saat kemudian si Belang berlari kegirangan sambil mengembalikan telur-telur elang yang dia sembunyikan di semak-semak dekat sarang si elang. "Ini, aku kembalikan telur-telurmu, ceritakan kepada mereka kalau sudah menetas bahwa aku pernah mengajak mereka bermain di semak-semak sambil menyaksikan Bunda Elang kebingungan terbang di angkasa.. ha.. ha.. ha..."
Demikian lah kisah si Belang, si anak harimau yang nakal. Jangan ditiru ya adik-adik.. suka jahil dan juga nakal seperti tingkah laku si Belang sangat lah tidak baik dan juga tidak sopan. Sayangi yang lebih kecil dan lemah darimu, dan hormati yang lebih tua darimu.
Comments